BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengenalan tentang
“Kimia-Industri” diawali dengan pembahasan berdasarkan asal katanya, yang
dimulai dari kata “Industri” dan dilanjutkan dengan kata “Kimia”. Kata Industri
berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga
kerja. Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas,
yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka
mencapai kesejahteraan. Kegiatan industri sebenarnya
sudah lama ada, yaitu sejak manusia berada di muka bumi ribuan tahun yang lalu
dalam tingkat yang sangat sederhana. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, kegiatan industri pun tumbuh
dan berkembang semakin kompleks.
Industri juga merupakan suatu
proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai
nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh
konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan
“produk-akhir”, selain itu produk dari industri tersebut dapat juga digunakan
sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai
“produk-antara”. Kata produk dalam Kimia Industri tentunya melibatkan Industri
yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku yang diproses dalam industri
tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau
sumber-sumber lain. Sedangkan kata “kimia” dapat diartikan sebagai suatu proses
dimana sebelum dan sesudah proses terjadi perubahan “identitas kimia” yang
ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya dan atau perubahan massa
molekulnya ataupun struktur molekulnya, dimana proses tersebut pada umumnya
disebut dengan “reaksi-kimia”. Bahan sebelum terjadinya proses reaksi kimia
disebut dengan “reaktan”, hasil dari reaksi kimia tersebut disebut dengan
“produk”, sedangkan proses reaksi-kimia yang memisahkan sebelum dan sesudah
proses menggunakan simbol panah.
BAB II
ISI
2.1. Landasan Teori
Industri adalah suatu kelompok usaha yang
menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang
atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk dengan spesifikasi tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses
produksi diperlukan bahan baku, enargi
dan air serta penolong lain. Kebutuhan kan bahan baku industri di penuhi oleh
sumber daya alam.
Industri proses kimia adalah
industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah menjadi suatu hasil / produk
dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan
dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Peristiwa kimia fisik antara lain :
1. Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus
dan struktur molekul yang
berlainan.
2. Pengubahan fase, antara lain : penguapan,
pengembunan, pengkristalan
3. Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya
yang lebih murni
Termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :
1. Industri kimia dasar, yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk zat
kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3)
2. Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum
refinery, Pada industri ini biasanya dihasilkan
komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM), seperti : bensin, kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel. Di samping
itu dihasilkan juga produk-produk selain komponen bahan bakar minyak (non BBM),
seperti, pelumas, wax, aspal, solvent
maupun produk petrokimia.
3. Industri petrokimia:yaitu industri yang
mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak bumi, seperti : Etilen
(C2H4) dan Propilen (C3H6).
4. Industri pengolahan logam
5. Industri oleokimia:yaitu industri yang
mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau
hewani, seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil).
6. Industri agrokimia: yaitu industri yang
memproduksi aneka pupuk dan bahan kimia untuk budidaya pertanian, seperti
pestisida, urea, ammonium sulfat.
7. Industri makanan dan minuman, seperti : susu,
gula, garam.
8. Industri bahan pewarna dan pencelup.
9. Industri bahan peledak
10. Industri pulp dan kertas
11. Industri semen dan keramik
12. Industri karet, kulit dan plastik
Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia,
farmasi, polimer, cat,
dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru,
pemisahan berdasarkan sifat
seperti kelarutan atau muatan
ion, distilasi, transformasi
oleh panas, serta metode-metode lain. Industri
kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan,
pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk
akhir atau produk
antara yang akan digunakan di industri lain. Faktor-faktor yang penting dalam industry, yaitu :
1) Tenaga ahli
2) Bahan baku / tambahan
3) Peralatan
4) Energy
2.1.1
Instrumentasi dan Pengukuran
Setiap alat yang
digunakan dan dioperasikan dalam sebuah pabrik dilengkapi dengan instrumen
untuk mengukur parameter parameter tertentu sesuai kondisi operasi yang harus
selalu dipantau setiap saat. Instrumen yang dimaksud terdiri dari dua macam
yaitu instrumen lokal dan instrumen panel. Skala ukur yang terbaca dalam instrumen
lokal merupakan kontrol terhadap skala ukur instrumen panel. Untuk mendasari
pengetahuan yang diperlukan dalam kegiatan mengukur maka di bawah ini dibahas
tentang satuan dan standardnya, konsep angka penting dan galat serta kelainan
skala ukur. Alat-alat ukur yang banyak digunakan dalam industri dapat
diklasifikasikan terdiri dari alat pengukur suhu, alat pengukur tekanan, alat
pengukur aliran, dan alat pengukur sifat kimiawi: pH atau keasaman, COD, BOD.
2.1.2
Teknologi Proses
Kata teknologi mempunyai
arti aplikasi dari ilmu pengetahuan (scientific) yang digunakan dalam
rangka untuk memepermudah kehidupan manusia. Dengan teknologi, maka manusia
akan dapat melakukan sesuatu menjadi lebih mudah. Sedangkan proses secara umum
merupakan perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini
bahan baku setelah melalui proses maka akan menjadi keluaran (output)
dalam bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input,
perubahan, dan output.
Dengan demikian
“teknologi proses” merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah bahan
baku menjadi produk atau bahan yang mempunyai nilai lebih (added value),
dimana perubahan dapat berupa perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan
yang bersifat kimia dalam skala besar atau disebut dengan skala industri.
Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi (unit operation),
sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit
process). Untuk bisa memahami suatu proses yang terjadi di
industri kimia maka terlebih dahulu harus bisa membaca diagram alir proses
serta mengenal simbol dan jenis-jenis peralatan yang digunakan pada industry
kimia.
Ketika mengoperasikan peralatan
industri kimia maka perlu memahami beberapa satuan operasi, mulai dari :
(1) Proses mengubah
ukuran bahan padat dengan menggunakan mesin pemecah (crusher), mesin
giling (grinder), dan mesin potong (cutting machine).
(2) Pencampuran bahan
yang merupakan peristiwa menyebarnya bahanbahan secara acak, dimana bahan yang
satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahan-bahan
itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya
membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).
(3) Distilasi
(penyulingan) adalah proses pemisahan komponen dari suatu campuran yang berupa
larutan cair-cair dimana karakteristik dari campuran tersebut adalah mampu campur
dan mudah menguap, selain itu komponen-komponen tersebut mempunyai perbedaan
tekanan uap dan hasil dari pemisahannya menjadi komponen-komponennya atau
kelompok-kelompok komponen. Karena adanya perbedaan tekanan uap, maka dapat
dikatakan pula proses penyulingan merupakan proses pemisahan
komponenkomponennya berdasarkan perbedaan titik didihnya. Baik distilasi dengan
peralatan skala laboratorium maupun skala industry.
(4) Adsorpsi atau
penjerapan adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, bahan
yang akan dipisahkan ditarik oleh permukaan zat padat yang menyerap (adsorben).
Misalnya, limbah industri pencuciankain batik diadsorpsi zat warnanya dengan
menggunakan arang tempurung kelapa yang sudah diaktifkan. Limbah elektroplating
yang mengandung nikel, logam berat nikel diadsorpsi dengan zeolit yang
diaktifkan.
(5) Absorpsi adalah
proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan
tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Tujuan nya
untuk meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya.
(6) Ekstraksi adalah
pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut
antara dua pelarut yang tidak dapta tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
(7) Filtrasi adalah
pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri,
filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Filtrasi dengan peralatan skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri
baik batch maupun kontinyu.
(8) Operasi evaporasi
atau penguapan pada dasarnya merupakan operasi pendidihan khusus, dimana
terjadi peristiwa perpindahan panas dalam cairan mendidih. Tujuan operasi
evaporasi adalah untuk memperoleh larutan pekat dari larutan encer dengan jalan
pendidihan dan penguapan.
(9) Penukar panas atau
dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat
exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas
dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air
pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar
perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien.
Satuan Proses Kimia
merupakan proses yang melibatkan reaksi Kimia dan katalis. Reaksi kimia
merupakan suatu proses dimana bahan sebelum diproses disebut dengan reaktan dan
hasilnya produk. Lambang dari reaksi kimia sebelum dan sesudah proses
menggunakan tanda panah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
adalah ukuran partikel/zat, suhu dan katalis. Jenis-jenis reaksi kimia yang
banyak digunakan diindustri adalah reaksi katalitik (reaksi dengan katalis) dan
reaksi netralisasi. Contoh Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada Industri
Kecil – Menengah : Industri pembuatan biodiesel dari bahan alami yang
terbarukan (minyak nabati) dan katalis kimia atau biologis. Sedangkan industri
minyak jagung adalah contoh untuk proses kimia yang melibatkan reaksi
netralisasi.
2.1.3
Utilitas Pabrik
Sebuah pabrik mempunyai
dua sistem proses utama, yaitu system pereaksian dan sistem proses pemisahan
& pemurnian. Kedua system tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu
dan tekanan tertentu. Dalam pabrik, panas biasanya ‘disimpan’ dalam fluida yang
dijaga pada suhu dan tekanan tertentu. Fluida yang paling umum digunakan adalah
air panas dan uap air karena alasan murah dan memiliki kapasitas panas tinggi.
Fluida lain biasanya digunakan untuk kondisi pertukaran panas pada suhu di atas
1000C pada tekanan atmosfer.
2.2.
Industri dan Klasifikasinya
Industri diklasifikasi
menjadi 3 bagian, yaitu ; (1) Industri dasar atau
hulu, (2). Industri hilir, dan (3). Industri
kecil. Sesuai dengan program pemerintah untuk lebih memudahkan dalam pembinaannya,
industri dasar dirinci menjadi Industri Kimia Dasar dan Industri
mesin
dan logam dasar, sedangkan industri hilir sering juga disebutkan
dengan Aneka Industri. Selain penggolongan
tersebut industri juga diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: industri primer, industri yang mengubah bahan mentah menjadi
setengah jadi; industri sekunder,
adalah industri yang merubah barang setengah jadi menjadi barang jadi; dan industri tertier, sebagian
besar meliputi industri jasa ataupun industri lanjutan yang mengolah bahan
industri sekunder.
2.3
Ciri-ciri industri
Ciri -ciri industri
adalah sebagai berikut : Industri hulu mempunyai ciri-ciri padat modal, berskala besar,
menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan
bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini
belum pembangunan. Karena itu diperlukan perencanaan yang
matang beserta tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan sampai operasional.
INPUT
|
LIMBAH
|
OUTPUT
|
PROSES
|
-Bahan baku -Industri primer -Produk utama -Nilai ekonomis
- Tenaga kerja -Industri skunder -Produk sampingan -tidak ekonomis
- Mesin &peralatan -Industri tersier -Limbah
- Limbah
Gambar 1.1 Sistem
input-output industri dan limbah
Dari sudut lain diperlukan
pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian,
pencegahan kerusakan lingkungan dan lain-lain. Pembangunan industri ini
akanmengakibatkan perubahan lingkungan
baik dari aspek sosial ekonomi dan budaya dan pencemaran. Terjadi perubahan
tatanan sosial, pola konsumsi, bentang alam, tingkah laku, habitat binatang,
permukaan tanah, sumber air, kemunduran kualitas udara, pengurangan sumberdaya
alam lainnya.
1.
Industri hilir. Industri ini sebagai perpanjangan proses
dari industri hulu. Pada umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi
menjadi barang jadi. Lokasinya selalu diupayakan dekat pasar. Menggunakan
teknologi madya dan teruji. Banyak menyerap tenaga kerja.
2.
Industri kecil. Industri ini banyak berkembang di
pedesaan maupun di kota. Industri kecil peralatannya sederhana. Walaupun
hakekat produksi sama dengan industri hilir, tapi sistem pengolahannya lebih
sederhana. Sistem tata letak pabrik, pengolahan limbah belum mendapat
perhatian. Industri ini banyak menyerap tenaga kerja.
2.4 Industri
sebagai Sumber Pencemaran
Fungsi industri mengolah input
menjadi output Sebagai input meliputi bahan baku, bahan
penolong, tenaga kerja mesin dan tenaga ahli dan lain-lain. Pilihan
klasifikasi industri tergantung pada jenis bahan baku sehingga pengelompokannya
dapat dilakukan dengan mudah apakah suatu industri itu termasuk dalam kelompok
industri primair, sekunder ataupun tertier. Untuk beberapa hal industri primer
dapat diidentifikasi sebagai industri hulu karena pada dasarnya industri itu
mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi, seperti pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, pertambangan dan obat-obatan. Sebagai
output industri diklasifikasikan produk utama, sampingan dan limbah yang
dapat diuraikan menjadi limbah bernilai ekonomis dan nonekonomis. Penyelidikan
sumber pencemaran dapat dilaksanakan pada input, proses maupun pada output-nya
dengan melihat jenis dan spesifikasi limbah yang diproduksi.
Bagan 1 menggambarkan
hubungan antara sub kegiatan dengan kegiatan lain yang terdapat kemungkinan
limbah diproduksi. Pencemaran yang ditimbulkan industri karena ada limbah
keluar pabrik mengandung bahan beracun dan berbahaya. Bahan pencemar keluar
bersama bahan buangan melalui media udara, air dan bahan padatan. Bahan buangan
yang keluar dari pabrik masuk dalam lingkungan dapat diidentifikasi sebagai
sumber pencemar. Sebagai sumber pencemar perlu diketahui jenis bahan pencemar
yang keluar, jumlah dan jangkauannya. Antara pabrik satu dengan yang lain
berbeda jenis, dan jumlahnya tergantung pada penggunaan bahan baku,
sistemproses, dan cara kerja karyawan dalam pabrik. Untuk mengidentifikasi
industri sebagai pencemar maka perlu diketahui jenis industrinya, bahan baku,
sistem proses dan pengolahan akhir.
2.5 Industri
Versus Lingkungan
Pencemaran terjadi akibat
bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan hingga terjadi
perubahan kualitas lingkungan. Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat
diklasifikasikan, yaitu :
- industri kimia organik maupun anorganik,
- penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong dan,
- peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik.
Lingkungan sebagai badan
penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan. Sebagai badan
penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan lautan yang
masing-masing mempunyai karakteristik berbeda. Air di suatu waktu dan tempat tertentu
berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang sama dengan waktu yang
berbeda. Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alami serta pengaruh
faktor lain. Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri
karena interaksi pengaruh luar disebut daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan
antara tempat satu dengan tempat yang lain berbeda.
Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut menetapkan nilai daya
dukung.
Bahan pencemar yang masuk
ke dalam lingkungan akan bereaksi dengan satu atau lebih komponen lingkungan.
Perubahan komponen lingkungan secara fisika, kimia dan biologis sebagai akibat
dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai lingkungan yangdisebut perobahan kualitas. Limbah
yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan
tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
padanya. Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan komponen bahan
pencemar yang terkandung. Pada beberapa daerah di
Indonesia sudah ditetapkan nilai kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian
kecil. Sedangkan kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya penetapan
kualitas lingkungan mengingat program industrialisasi sebagai salah satu sektor
yang memerankan andil besar terhadap perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu
bangsa.
Penggunaan air yang
berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat, karyawan yang tidak
terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasikan
sumber pencemar. Produk akhir, seperti pembungkusan, pengamanan tabung dan
kotak, sistem pengangkutan, penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan persyaratan
yang tidak memenuhi ketentuan merupakan sumber pencemar juga. Bagan
berikut menunjukkan sistimatika identifikasi pencemar pada pabrik.
Pengadaan: Bahan baku
diangkut dari sumbemya menuju pabrik. Untuk hal tersebut perlu diketahui sifat
bahan baku, bagaimana cara pengambilannya, di mana diambil, melalui apa
diangkut dan bagaimana cara mengangkut terbuka atau tertutup merupakan keadaan
yang perlu dikaji secara mendalam. Misalnya sumber pengambilan bahan baku
berdekatan dengan sumber mata air yang mengakibatkan konflik kepentingan.
Kemudian pepyimpanan bahan baku di mana dilakukan dan selama penyimpanan
berlangsung harus diketahui sifat-sifatnya: mudah busuk, mudah berkarat dan
lain-lain.
Praproses: Di antara
bahan baku memerlukan proses pendahuluan sebelum dilakukan pengolahan. Bahan
baku kayu untuk plywood perlu dipotong-potong dahulu, lalu dicuci.
Pencucian memerlukan banyak air dan menimbulkan Lumpur. Bahan baku ubi kayu
mendapat perlakuan pendahuluan. Banyak bahan baku yang membutuhkan pencucian,
pencampuran dengan bahan baku kimia, kemudian disimpan beberapa lama sampai
pada waktunya diproses.
Proses: Pada waktu
proses berlangsung perlu diteliti bagian yang banyak menggunakan air,
menghasilkan bahan buangan antara bocoran dan jenis mesin yang dipergunakan.
Dalam hal ini perlu dilihat bagian mana yang potensial menciptakan limbah dan
penghasil limbah. Kemudian limbah ini memerlukan daur ulang. Kalau masih
bernilai ekonomis maka limbah tadi dikembalikan untuk memperoleh bahan yang
masih bernilai ekonomi. Limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomis, diolah
sampai memenuhi syarat buangan, baru selanjutnya dibuang.
Produk: Produk suatu
pabrik secara rinci dapat diklasifikasikan menjadi produk utama, produk
sampingan, produk antara dan buangan. Produk sampingan dan antara memerlukan
pengolahan lanjut, sedangkan buangan harus segera ditangani. Buangan akhir ini
juga perlu diteliti apakah mempunyai nilai ekonomi atau tidak. Bila masih
terdapat nilai ekonomis maka limbah didaur ulang, sedangkan bila tidak
mempunyai nilai ekonomis, limbah tersebut dibuang setelah memenuhi syarat
buangan.
Kualitas lingkungan pada
suatu periode dan lokasi tertentu perlu diketahui dalam kaitannya dengan
perencanaan proyek industri. Setiap industri yang akan berdiri pada lokasi
tersebut harus mengetahui kondisi lingkungan sehingga kehadiran pabrik tidak
menyebabkan rusaknya lingkungan. Monitoring terhadap pengaruh limbah pabrik
dapat dilakukan setiap saat sampai kualitas lingkungan mengalami perubahan dan
langkah yang dilaksanakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Daya
dukung lingkungan juga belum ditetapkan, hal ini perlu dibuat dalam
rangka menetapkan standar kualitas buangan. Kualitas yang ditetapkan seharusnya
merupakan indikasi bahwa dalam kondisi tersebut lingkungan masih mampu
menerima. Artinya dengan kualitas limbah tersebut kualitas lingkungan tidak
mengalami perubahan.
Hubungan antara kualitas
dan daya dukung lingkungan serta kualitas limbah merupakan hubungan yang saling
ketergantungan dan perlu distandarkan.
2.5.1 Daya Lingkungan
Lingkungan secara alami
memiliki kemampuan untuk memulihkan keadaannya. Pemulihan keadaan ini merupakan
suatu prinsip bahwa sesungguhnya lingkungan itu senantiasa arif menjaga
keseimbangannya. Sepanjang belum ada gangguan "paksa" maka apapun
yang terjadi, lingkungan itu sendiri tetap bereaksi secara seimbang. Perlu ditetapkan
daya dukung lingkungan untuk mengetahui kemampuan lingkungan menetralisasi
parameter pencemar dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan seperti semula. Apabila
bahan pencemar berakumulasi terus menerus dalam suatu lingkungan, sehingga
lingkungan tidak punya kemampuan alami untuk menetralisasinya yang
mengakibatkan perubahan kualitas. Pokok permasalahannya adalah sejauh mana
perubahan ini diperkenankan.
Tanaman tertentu menjadi
rusak dengan adanya asap dari suatu pabrik, tapi tidak untuk sebahagian tanaman
lainnya. Contoh lain: dengan buangan air pada suatu sungai mengakibatkan
peternakan ikan mas tidak baik pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele
dan ikan gabus. Berarti daya dukung lingkungan untuk kondisi kehidupan ikan
emas berbeda dengan daya dukung lingkungan untuk kondisi kehidupan ikan
lelelgabus. Kenapa demikian, tidak lain karena parameter yang terdapat dalam
air tidak dapat dinetralisasi lingkungan untuk kehidupan ikan emas. Ada
saatnya makhluk tertentu dalam lingkungan punya kemampuan yang luar biasa
beradaptasi dengan lingkungan lain, tapi ada kalanya menjadi pasif terhadap
faktor luar. Jadi faktor daya dukung tergantung pada parameter pencemar dan
makhluk yang ada dalam lingkungan.
2.5.2 Kualitas Lingkungan
Pengaruh pencemar
lingkungan diukur dengan perubahan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan
ditetapkan pada suatu periode dan tempat tertentu. Kualitas adalah suatu
numerik yang ditetapkan berdasarkan situasi dan kondisi tertentu dengan
mempertimbangkan berbagai faktoryang mempengaruhi lingkungan. Kualitas
lingkungan mengalami perubahan pada suatu periode tertentu sesuai dengan
interaksi komponen lingkungan, dengan adanya kegiatan
baru dalam lingkungan timbul interaksi baru antara satu kegiatan atau lebih
dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Interaksi tersebut menyebabkan
saling pengaruh mempengaruhi dan pada gilirannya akan menimbulkan dampak
positip maupun negatip.
Masuknya limbah pada
lingkungan, katakanlah air buangan pabrik kelapa sawit, masuk pada badan air
tentu akan menimbulkan perubahan sekecil apa sekalipun. Perubahan ini dapat
membuat air menjadi keruh, berwarna, berbau dan sebagainya atau sebaliknya
tidak menimbulkan pengaruh yang berarti. Bila limbah tidak memberikan perubahan
kondisi air, berarti badan air masih mampu menetralisasinya. Artinya kualitas
air belum mengalami perubahan yang berarti dan dengan demikian makhlukmakhluk
dan tanam tanaman dalam air hidup "tenteram" biasa. Perlunya
penetapan kualitas lingkungan adalah salah satu upaya untuk memantau kondisi
lingkungan dan perubahannya akibat suatu kegiatan baru. Nilai kualitas ini
berkaitan erat dengan kualitas limbah. Kualitas lingkungan diukur dari berbagai
komponen yang ada dalam lingkungan, termasuk toleransinya.
2.6. Limbah Industri
Limbah adalah buangan
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan
pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3
(bahan beracun dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah
relatif sedikit tapi mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan
kehidupan dan sumber daya. Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai
sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga maupun industri yang
tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan lain-lain. Insektisida,
herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak, sodium
nitrit, gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet dan masih banyak lagi
untuk menyebutnya satu per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini
terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Terdapat lima juta jenis bahan
kimia telah dikenal dan di antaranya 60.000 jenis sudah dipergunakan dan ribuan
jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan.
Sebagai limbah,
kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik
industriy Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku
industri maupun sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan
oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun
kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara
lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi
bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam
jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan
bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan
batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.
Adanya batasan kadar dan
jumlah bahan beracun danberbahaya pada suatu ruang dan waktu tertentu dikenal
dengan istilah nilai ambang batas, yang artinya dalam jumlah demikian masih
dapat ditoleransi oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan ataupun
pemakai. Karena itu untuk tiap jenis bahan beracun dan berbahaya telah
ditetapkan nilai ambang batasnya. Tingkat bahaya keracunan
yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka waktu relatif singkat tidak
memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup fatal bagi
lingkungan. Oleh sebab itu pencegahan dan penanggulangan haruslah merumuskan
akibat-akibat pada suatu jangka waktu yang cukup jauh. Melihat pada
sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa
sekarang maupun pada masa yang akan dating diperlukan langkah pencegahan,
penanggulangan dan pengelolaan.
2.6.1 Pencemaran
dan Lingkungan
Pembangunan industri di
Indonesia berdasarkan konsepsi Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri yang
mencerminkan keterpaduan dan keterkaitan serta bertumpu pada potensi sumberdaya
alam dan energi. Atas dasar ini dilakukan dua macam pendekatakan yaitu
pendekatan sektoral dan pendekatan regional. Pendekatan sektoral dilakukan
melalui pembangunan industri dasar sedangkan pendekatan regional dilakukan
melalui pengembangan wilayah industri, meliputi wilayah pusat pertumbuhan
industri, zona industri, kawasan industri, pemukiman industri kecil dan
sentra-sentra industri kecil, pada dasarnya pengembangan
wilayah adalah usaha pembangunan daerah yang memperhitungkan keterpaduan
program sektoral seperti pertanian, pertambangan, aspirasi masyarakat dan
potensi dengan memperhatikan kondisi lingkungan
Pembangunan industri
dasar berorientasi pada lokasi tersedianya sumber pembangunan lain. Pada
umumnya lokasi industri dasar belum tersentuh pembangunan, baik dalam arti
kualitatif maupun kuantitatif bahkan masih bersifat alami. Adanya pembangunan
industri ini akan mengakibatkan perubahan lingkungan seperti berkembangnya
jaringan infrastruktur dan akan menumbuhkan kegiatan lain untuk menunjang kegiatan
yang ada. Pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif
terhadap lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan,
telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi
manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang
bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat
menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan
ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti konflik
kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam,
masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan
masyarakat.
Pembangunan industri pada
gilirannya membentuk suatu lingkungan kehidupan zona industri. Dalam zona
industri kehidupan masyarakat makin berkembang; zona industri secara bertahap
dilengkapi pembangunan sektor ekonomi lain seperti peternakan, perikanan, home
industry, dan pertanian sehingga diperlukan rencana pembangunan wilayah
berdasarkan konsep tata ruang. Tujuan rencana tata ruang ini untuk meningkatkan
asas manfaat berbagai sumberdaya yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan
fungsi perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi
pertanian, fungsi pemukiman dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap unsur
dalam lingkungan artinya meningkatkan dampak positif semaksimum mungkin sedangkan
dampak negatif harus ditekan sekecil mungkin. Konsepsi pembangunan wilayah
dengan dasar tata ruang sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan industri
berwawasan lingkungan.
2.6.2 Kualitas
Limbah
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari
kandungan pencemar dalam limbah. Kandungan pencemar dalam limbah terdiri dari
berbagai parameter. Semakin sedikit parameter dan semakin kecil konsentrasi,
menunjukkan peluang pencemar terhadap lingkungan semakin kecil. Limbah yang
diproduksi pabrik berbeda satu dengan yang lain, masing-masing memiliki
karakteristik tersendiri pula. Karakteristik ini diketahui berdasarkan
parameternya. Apabila limbah masuk ke dalam lingkungan, ada beberapa
kemungkinan yang diciptakan. Kemungkinan pertama, lingkungan tidak mendapat
pengaruh yang berarti; kedua, ada pengaruh perubahan tapi tidak menyebabkan
pencemaran; ketiga, memberi perubahan dan menimbulkan pencemaran. Ada berbagai
alasan untuk mengatakan demikian. Tidak memberi pengaruh terhadap lingkungan
karena volume limbah kecil dan parameter pencemar yang terdapat di dalamnya
sedikit dengan konsentrasi kecil. Karena itu andaikata masuk pun dalam
lingkungan ternyata lingkungan mamp,u menetralisasinya. Kandungan bahan yang terdapat dalam
limbah konsentrasinya barangkali dapat diabaikan karena
kecilnya. Ada berbagai parameter pencemar yang menimbulkan perubahan kualitas
lingkungan namun tidak menimbulkan pencemaran. Artinya lingkungan itu
memberikan toleransi terhadap perubahan serta tidak menimbulkan dampak negatip.
Kualitas limbah
dipengaruhi berbagai faktor. Yaitu volume air limbah, kandungan bahan pencemar,
frekuensi pembuangan limbah? Penetapan standar kualitas limbah harus
dihubungkan dengan kualitas lingkungan. Kualitas
lingkungan dipengaruhi berbagai komponen yang ada dalam lingkungan itu seperti
kualitas air, kepadatan penduduk, flora dan fauna, kesuburan tanah,
tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Adanya perubahan konsentrasi limbah menyebabkan
terjadinya perubahan keadaan badan penerima. Semakin lama badan penerima
dituangi air limbah, semakin tinggi pula konsentrasi bahan pencemar di
dalamnya. Pada suatu saat badan penerima tidak mampu lagi. Memulihkan
keadaannya. Zat-zat pencemar yang masuk sudah terlalu banyak dan mengakibatkan
tidak ada lagi kemampuannya menetralisasinya. Atas dasar ini
perlu ditetapkan batas konsentrasi air limbah yang masuk dalam lingkungan badan
penerima. Dengan demikian walau dalam jangka waktu seberapa pun lingkungan
tetap mampu mentolerirnya. Toleransi ini menunjukkan kemampuan lingkungan untuk
menetralisasi ataupun mengeliminasi bahan pencemaran sehingga perubahan
kualitas negatif dapat dicegah. Dalam hal inilah perlunya batasan-batasan
konsentrasi yang disebut dengan standar kualitas limbah.
Jangka waktu yang cukup
jauh akan timbul kesulitan menetapkan perubahan kualitas karena periode waktu
yang demikian jauh. Dengan konsentrasi limbah tertentu, tidak terjadi perubahan
kualitas lingkungan. Artinya perubahan kualitas lingki.ngan tidak muncul dalam
waktu relatif pendek bila hanya berdasarkan standar kualitas limbah. Perubahan
hanya dapat dipantau pada masa-masa 20 atau 25 tahun yang akan datang. Dengan
demikian maka standar kualitas lingkungan perlu ditetapkan sebagai bagian dari
penetapan kualitas limbah. Sebagai air limbah diukur dengan parameter standar
kualitas limbah dan sebagai badan penerima diukur dengan standar kualitas
lingkungan. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
limbah.
1. Volume Air
Kualitas limbah
ditentukan dari banyaknya parameter dalam limbah dan konsentrasi setiap
parameter. Semakin banyak volume air yang bercampur dengan limbah semakin kecil
konsentrasi pencemar. Badan penerima yang menerima limbah sering tidak mendapat
pengaruh.
2. Kualitas Air
Kualitas air badan
penerima mengandung bahan/senyawa tertentu sebelum menerima buangan. Kualitas
tersebut menetapkan arah penggunaan air. Adanya bahan pencemar yang sama, tidak
akan mempengaruhi konsentrasi bahan dalam air penerima. Tetapi bila konsentrasi
bahan pencemar dalam limbah lebih besar dari konsentrasi bahan pencemar dalam
badan penerima (kemungkinan juga tidak ada), maka konsentrasi bahan pencemar
setelah bercampur akan menjadi lebih kecil. Sejauh mana konsentrasi tersebut
dapat ditoleransi sesuai dengan standar kualitas lingkungan agar kualitas
lingkungan tidak mengalami perubahan sebagai yang telah distandarkan.
3. Kegunaan Air
Air dibutuhkan untuk
bermacam-macam keperluan. Kualitas air untuk keperluan minum berbeda dengan
untuk keperluan industri.
4. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dalam
suatu lokasi tertentu turut mempengaruhi tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini
dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara lingkungan yang
sehat dan bersih. Buangan air rumah tangga, padatan berupa sampah yang dibuang
ke sungai, air cucian kamar mandi maupun buangan tinja akan mempengaruhi
tingkatkandungan BOD, COD dan bakteri coli dalam air sungai. Semakin padat
penduduk suatu lingkungan semakin banyak limbah yang harus dikendalikan
5. Lingkungan
Lingkungan seperti hutan, perkebunan, peternakan, alam yang luas
mempengaruhi kondisi badan penerima. Dalam keadaan tertentu badan-badan
pencemar akan ternetralisasi secara alamiah. Lintasan air sungai yang panjang
dengan turbulensi yang keras akan mempengaruhi tingkat penyerapan oksigen ke
dalam air. Adanya sinar matahari yang langsung masuk dalam badan penerima
terjadi fotosintesa hingga sejumlah bakteri tertentu akan terancam. Adanya
tumbuhan tertentu dalam badan penerima akan menetralisasi senyawa pencemar
sebab sesuai dengan kondisi pertumbuhan. Phosphat dalam air buangan menyuburkan
tumbuh-tumbuhan tertentu, tapi
tumbuhan itu sendiri akan merusak lingkungan.
6. Volume Air
Limbah
Seluruh air dalam pabrik
pada umumnya ditampung dalam saluran-saluran untuk kemudian disatukan dalam
saluran yang lebih besar. Banyak saluran dan volume saluran disesuaikan dengan
keadaan pabrik dan jumlah air yang akan dibuang. Volume air limbah akan
menentukan konsentrasi bahan pencemar. Bahan pencemar dari suatu pabrik
tergantung kepada banyaknya bahan-bahan yang terbuang. Dengan asumsi bahwa
semua terkendali dengan baik. Pengendalian hanya terbatas pada bahan pencemar
yang tidak dapat dihindari, maka konsentrasi bahan pencemaran telah dapat
diperkirakan jumlahnya. Penambahan volume air hanya menyebabkan konsentrasi
turun. Dengan perkataan lain bahwa akibat pengenceran otomatis menyebabkan
konsentrasi turun.
7. Frekuensi Pembuangan
Limbah
Limbah dari suatu pabrik
ada kalanya tidak tetap volumenya. Untuk beberapa pabrik tertentu limbah airnya
mengalir dalam jumlah yang sama setiap hari, tetapi ada lain yang mengalirkan
limbah pada jam-jam (waktu) tertentu bahkan pada satu minggu atau satu bulan.
Bercampurnya limbah air pada jumlah yang berbeda-beda mengakibatkan konsentrasi
bahan pencemar pada badan penerima bervariasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa
standar kualitas lingkungan juga mengalami perubahan sesuai dengan limbah yang
diterima.
Dari
uraian di atas, kualitas limbah dapat diukur pada dua tempat yaitu, pada titik
sebelum dan sesudah bercampur dengan badan penerima. Penetapan kualitas limbah
ini perlu mendapat penegasan karena beberapa hal yang mendasari yaitu: bila
limbah tidak dibuang ke tempat umum dibuatkan tempat tersendiri dan tidak
bercampur dengan badan penerima. Biasanya hal seperti ini terjadi untuk limbah
air
2.7 Jenis Limbah
Industri
Limbah berdasarkan nilai
ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah
nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dengan proses
lanjut akan memberikan nilai tambah. Misalnya: tetes merupakan limbah pabrik
gula. Tetes menjadi bahan baku untuk pabrik alkohol. Ampas tebu dapat dijadikan
bahan baku untuk pabrik kertas, sebab ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat
menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat
diolah untuk menghasilkan produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah nonekonomis adalah
limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan nilai
tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang sering
menjadi persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan; Dilihat dari sumber limbah
dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan semacam "katalisator".
Karena sesuatu bahan membutuhkan air pada permulaan proses, sedangkan pada akhir
proses air ini harus dibuang lagi yang ternyata telah mengandung sejumlah zat
berbahaya dan beracun. Di samping itu ada pula sejumlah air terkandung dalam
bahan baku harus dikeluarkan bersama buangan lain. Ada limbah yang terkandung
dalam bahan dan harus dibuang setelah proses produksi. Tapi ada pula pabrik
menghasilkan limbah karena penambahan bahan penolong.
Sesuai dengan sifatnya,
limbah digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: limbah cair, limbah gas/asap dan
limbah padat. Ada industry tertentu menghasilkan limbah cair dan limbah padat
yang sukar dibedakan. Ada beberapa hal yang sering keliru mengidentifikasi
limbah cair, yaitu buangan air yang berasal dari pendinginan. Sebuah pabrik
membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu memanfaatkan air sungai yang
sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena kebutuhan air hanya untuk
pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat bila air yang sudah
tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut. Pabrik hanya menggunakan
air yang sudah air yang sudah tercemar pabrik harus selalu dilakukan pada
berbagai tempat dengan waktu berbeda agar sampel yang diteliti benar-benar
menunjukkan keadaan sebenarnya.
Limbah gas/asap adalah
limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap,
partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran
yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara
basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun. Limbah
padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan
hasil proses produksi. Pada beberapa industry tertentu limbah ini sering
menjadi masalah baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik
pula. Limbah penduduk kota menjadikan kota menghadapi problema kebersihan.
Kadang-kadang bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna,
dibuang setelah diolah.
Menurut sifat dan bawaan
limbah mempunyai karakteristik baik fisika, kimia maupun biologi. Limbah air
memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai
berdasarkan satu karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan
limbah padat yang menjadi penilaian adalah karakteristik fisikanya, sedangkan
karakteristik kimia dan biologi mendapat
penilaian dari sudut akibat. Limbah padat dilihat dari akibat kualitatif
sedangkan limbah air dan limbah gas dilihat dari sudut kualitatif maupun
kuantitatif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Industri adalah suatu kelompok usaha yang
menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang
atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Kegiatan industri bertujuan untuk menghasilkan suatu
produk dengan spesifikasi tertentu. Dalam melakukan kegiatan proses
produksi diperlukan bahan baku, enargi
dan air serta penolong lain. Kebutuhan kan bahan baku industri di penuhi oleh
sumber daya alam.
3.2 Saran
Meskipun memiliki industri bahan baku yang
melimpah, namun perkembangan industri ini masih kalah dibandingkan dengan
negara tetangga seperti Malaysia yang kapasitas produksinya mencapai dua kali
lipat dari Indonesia. Oleh karena
itu, perlu di perluas dan dipelihara lahan perkebunan di Indonesia sebagai
kebun kelapa sawit karena dapat digunakan sebagai bahan baku bagi industry
oleokimia dan hasil produksinya baik untuk kategori pangan ataupun non pangan
bagi kebutuhan utama masyarakat banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Deslia Prima, 2011, makalah Industri
Kimia, www.scribd.com, 02 Januari 2012. Pekanbaru.
Prabusetiawan, 2010, Industri Kimia
Pabrik, www.Blogspot.com, 02 Januari 2012. Pekanbaru.
mantap makalahnya, sangat bermanfaat.
BalasHapuswww.kiostiket.com
makasih om,bermanfaat banaget, semoga banyak rejeki, dan makin jaya. AMIN
BalasHapusPT. SATONA
BalasHapusKami Distributor bidang chemical ( Bahan Kimia ) yang berada di Jl. Jemur Andayani 50 A99-100. Sejak tahun 1974 sudah bekerja sama dengan PT . Petrokimia Gresik dll, perusahaan kami menyediakan beberapa bahan chemical / kimia diantaranya.
– Asam Sulfat / Sulfuric Acid ( H2SO4)
– Crude Gypsum ( Phosphogypsum)
– Purified Gypsum
– Calcined Gypsum
– Granulated Gypsum ( Cement Retarder)
– Kapur ( CaCO3 85% ) Ex. ZA
– SUPPLIER
– TRANSPORTIR Call : 081331663458 & 087850060089 Email : ruslinita@gmail.com
Pin BB : 589E2F3B
PT. SATONA
BalasHapusKami Distributor bidang chemical ( Bahan Kimia ) yang berada di Jl. Jemur Andayani 50 A99-100. Sejak tahun 1974 sudah bekerja sama dengan PT . Petrokimia Gresik dll, perusahaan kami menyediakan beberapa bahan chemical / kimia diantaranya.
– Asam Sulfat / Sulfuric Acid ( H2SO4)
– Crude Gypsum ( Phosphogypsum)
– Purified Gypsum
– Calcined Gypsum
– Granulated Gypsum ( Cement Retarder)
– Kapur ( CaCO3 85% ) Ex. ZA
– SUPPLIER
– TRANSPORTIR Call : 081331663458 & 087850060089 Email : ruslinita@gmail.com
Pin BB : 589E2F3B
Titip materi gan, http://aminmaulani.blogspot.co.id/2015/09/modul-pengantar-industri-kimia-pik.html
BalasHapusTerimakasih Makalahnya membantu saya...SUKSES selalu💪
BalasHapusTerimakasih Makalahnya membantu saya...SUKSES selalu💪
BalasHapus