Belum hilang semua ingatanku akan tenangnya aliran air danau
Pertamina, ikan-ikannya yang beraneka ragam seakan masih menari-nari di
pelupuk mataku.
Sesekali terdengar olehku gemericik air dari dinding
perahu biru kecil berbentuk bebek beratapkan kain bergaris hitam-putih
berselang-seling, setia meneduhi dua insan yang sedari tadi sibuk
mengayuh perlahan menyusuri setiap sudut danau ini.
Tanpa sadar
hiruk-pikuk ibukota yang cemburu akan kedamaian ini pun mencoba
menyusuri setiap ruang di pikiranku...
ya...
aku harus kembali!!
aku harus memperbaiki semua kecerobohanku! walau separuh masa liburku
terbuang sia-sia disana, aku ikhlas!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar